Keserakahan mempunyai karakteristik menggenggam objeknya, sementara kebencian mempunyai sifat ganas dan ingin menghancurkan objeknya.
Keserakahan dan kebencian tidak bisa muncul bersama-sama di dalam satu kesadaran karena mereka mempunyai sifat yang berbeda. Keserakahan mempunyai karakteristik menggenggam objeknya, sementara kebencian mempunyai sifat ganas dan ingin menghancurkan objeknya. Karakteristik keserakahan yang menggenggam dan tidak mau melepaskan objeknya inilah yang membuat batin tidak sehat dan menderita. Seperti seekor monyet yang menderita karena ditangkap oleh pemburu gara-gara tidak mau melepaskan pisang yang diletakkan di perangkap monyet.
Di masa lalu para pemburu monyet membuat perangkap monyet dengan membuat lubang yang sedemikian kecilnya yang hanya pas untuk tangan monyet masuk. Di dalam perangkap tersebut diletakkan pisang untuk menarik perhatian monyet. Pada saat monyet hendak mengambil pisang maka ia harus memasukkan tangannya ke dalam lubang tersebut. Setelah mendapatkannya, dengan menggenggam pisang ia menarikkeluar tangannya. Sayang sekali tangannya tidak bisa ditarik keluar karena lubang menjadi terlalu kecil untuk tangan yang menggenggam pisang. Si monyet tidak tahu cara meloloskan diri dari perangkap tersebut karena keserakahan dan pelekatan kepada pisang.
Akhirnya ia pun ditangkap oleh pemburu dan tidak lama kemudian ia pun dibunuh. Keserakahan dan delusi telah membuatnya menjadi bodoh. Sesungguhnya ia bisa lolos dari perangkap pemburudengan mudah apabilaia mau melepaskan pisang yang digenggamnya. Cerita ini adalah perumpamaan yang bagus untuk menggambarkan bagaimana keserakahan dan delusi telah menghancurkan kedamaian dan kebahagiaan di hati. Pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita tersebut adalah bahwa apabila kita ingin terlepas dari penderitaan maka kita harus bisa melepaskan genggaman kita terhadap objek dari keserakahan.
Penulis: Bhikkhu Ashin Kheminda